Sabtu, 05 Januari 2013

Peran Determinan Pemasaran Sosial Kesehatan Masyarakat


KESEHATAN MASYARAKAT
Determinan Pemasaran Sosial Kesehatan Masyarakat
SRI ASNIRA NINGSIH
F2DA 10 160



       Dua aspek penting yang menarik dari ungkapan Les Robinson yang terkenal lewat teori social marketing The Seven Door Approach”, yaitu perkembangan masyarakat (community development) dan pendidikan (education). Social marketing memang bukan sekadar memasarkan sebuah gagasan untuk tujuan non-profit. Social marketing atau pemasaran sosial pada intinya adalah upaya mengubah pandangan dan perilaku masyarakat melalui perubahan sosial. Cara yang dipandang paling tepat untuk melakukannya menurut Les adalah melalui pendidikan.Tak dapat dipungkiri, ketika berbicara tentang perubahan sosial, maka tak ada resep generik dan jitu. Namun, mengubah pandangan dan perilaku masyarakat bukanlah sesuatu yang tak mungkin dilakukan. Ini pun bukan urusan sehari-dua hari. Jadi, perlu waktu, perlu strategi, perlu ketrampilan dan tentu saja “gagasan” brilian untuk “dijual”.Social  Marketing  sudah  lama  dikenal  di  dunia  dan  diterapkan  dalam “menjual” gagasan untuk mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Tak hanya itu, strategi ini juga terbukti dapat memberdayakan organisasi dalam memperoleh  dukungan  termasuk  sumber  dana  yang  potensial  dari  masyarakat secara luas.Menurut Prof. Dr. Emil Salim, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia   yang   juga   mantan   Menteri   Lingkungan   Hidup,   organisasi   nirlaba memainkan peranan penting dalam mengubah perilaku dan pandangan masyarakat. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya, antara lain:
  • trust terhadap pemerintah dan pengusaha menurun karena nasib rakyat kerap kali terabaikan;
  • pembangunan terasa timpang karena lebih berat kepada pertimbangan ekonomi dibandingkan dengan kesetaraan sosial dan lingkungan hidup;
  • teknologi    informasi    menumbuhkan   daya    kritis    dan    hubungan    jejaring antar kelompok madani.
Beberapa  faktor  ini  memang  semestinya  mendorong  organisasi  nirlaba untuk senantiasa meningkatkan kemampuan mengomunikasikan gagasan-gagasan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat menggunakan strategi sosial marketing, secara baik dan tepat.

Pemasaran Pemasaran Sosial dalam kesehatan massyarakat.

Dalam penyediaan jasa kesehatan masyarakat tentunya tenaga kesmas perlu memiliki pengetahuan tentang pemasaran sosial, jasa kesehatan masyarakat secara lebih mendalam. Dalam hal ini pemasaran sosial juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjual produk yang berupa komoditi tertentu seperti pelayanan, ide atau gagasan dengan mengaitkan pada kebutuhan  atau minat masyarakat.
Pamasaran juga merupakan hal yang sangat penting bagi seorang tenaga kesehatan masyarakat dalam penyediaan jasa dalam bentuk pelayanan. Oleh karena itu yang dipasarkan berupa cara hidup sehat, pandangan atau nilai, dan bakunya suatu barang / jasa, pemasaran ini dikenal dengan sebutan pemasaran sosial.
Menurut para ahli Defenisi pemasaran adalah sebagai berikut:
  1. Sumarni dan Soeprihanto (1995 )
Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan.
  1. WY. Stanton (1997 )
Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan dari sebuah perencanaan dan penentuan harga sampai dengan promosi dan distribusi barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli.
  1. Trioso Purnawarman (2001 )
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Dari beberapa defenisi diatas dapat kita menyimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu kegiatan atau proses tukar menukar yang dapat memberikan nilai baik bagi konsumen maupun produsen sehingga dapat tercipta serangkaian kegiatan dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta pemantauan.
Tujuan Pemasaran sosial kesehatan masyarakat yakni:
  1. Memberikan Informasi yang berdampak pada perubahan pola pengetahuan sebelumnya terhadap nilai yang ada.
  2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standart praktik, keterampilan yang mantap ( dalam memberikan informasi).
  3. Menurunkan sensitivitas klien pada tarif.
  4. Rekomendasi ( pemasaran ) gratis dari mulut ke mulut.
  5. Menghemat biaya pemasaran.
  6. Penurunan biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistem pelayanan.
  7. Peningkatan pendapatan ( pembelian silang antara jasa dan produk, peningkatan frekuensi pembelian)
Selain pemasaran social yang mempunyai tujuan ada beberapa faktor yang bias mempengaruhi pemasaran social diantaranya :
  1. Kebutuhan, Keinginan dan permintaan.\
  •  Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan. kebutuhan manusia (human needs) adalah keadaan dimana manusia merasa tidak memiliki kepuasan dasar atau kepuasan yang dimiliki seseorang tersebut tidak terbatas. Kebutuhan tidak diciptakan oleh masyarakat atau penyedia barang atau jasa, namun sudah ada dan terukir dalam hati setiap individu.
  • Keinginan (wants) adalah hasrat akan suatu hal sesuai dengan kebutuhannya tersebut. keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan institusi sosial.
  • Permintaan (demans) adalah keinginan akan sesuatu yang didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya. Keinginan menjadi permintaan bila di dukung dengan daya beli.
Perbedaan ini bisa menjelaskan bahwa penyedia barang/jasa mempengaruhi keinginan dan permintaan dengan membuat suatu produk yang cocok, menarik, terjangkau dan mudah di dapatkan oleh pelanggan yang dituju.
  1. Produk
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan untuk menuaskan suatu kebutuhan dan keinginan masyarakat.
  1. Transaksi
Transaksi merupakan proses seseorang mendapatkan produk baik dengan memproduksi sendiri, pemaksaan, meminta maupun pertukaran.
  1. Pertukaran
Pertuakaran merupakan tindakan memperoleh barang yang dibutuhkan atau dikehendaki seseorang dengan menawarkan suatu imbalan.
  1. Pasar.
Pasar terdiri dari semua pelanggan yang potensial memiliki kebutuhan yang sama dan bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Melalui proses pemasaran social akan mampu mengevaluasi diri mengenai kelebihan dan kekurangan dalam pemasarannya terhadap konsumen dalam hal ini kesehatan masyarakat. sehingga pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran ini dapat meningkatkan dan memperluas wawasan keilmuan serta ketrampilan sehingga dapat meningkatkan kuwalitas yang di berikan kepada masyarakat dalam hal perubahan untuk mencapai tujuan.
Komponen  Pemasaran dilaksanakan berdasarkan 5 komponen yang terkenal dengan istilah 4P 1C yaitu:
  1. Product
Adalah pelayanan yang disediakan, didefenisikan sebagai objek fisik, pelayanan organisasi, dan ide.
  1. Price
Adalah harga yang ditetapkan yang berhubungan dengan penjualannya.
  1. Place
Adalah tempat jasa di tawarkan atau tempat untuk mendistribusikan produk.
  1. Promotion
Adalah alat utama untuk melakukan komunikasi persuasif dalam memberi kesadaran konsumen tentang kebutuhannya.
  1. Consumer
Adalah pembeli produk atau penerima jasa dapat berupa individu keluarga kelompok masyarakat atau lembaga.
Produk. Jika kita menerima pandangan yang sempit dan tidak realistis mengenai pemasaran yang disebutkan dalam hal ini adalah aktivitas yang menyampaikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, maka produk itu haruslah dianggap sebagao factor yang tidak dikendalikan dalam perencanaan strategi pemasaran.
Proses
Proses pemasaran terdiri dari analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang strategi pemasaran, merancang program pemasaran,dan mengorganisir, melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Proses pemasaran dapat dijelaskan lebih rinci dalam langkah-langkah sebagai berikut:
  • Langkah ke-1 adalah analisis yaitu dengan membuat inventarisasi kelompok sasaran dan mencari institusi yang dapat membantu dan bekerjasama.
  • Langkah ke-2 adalah melakukan riset untuk mengetahui tanggapan masyarakat terutama kelompok terhadap produk atau jasa pelayanan yang akan diberikan.
  • Langkah ke-3 adalah menyusun strategi pemasaran. strategi yang digunakan merupakan serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
  • Langkah ke-4 adalah monitoring dan evaluasi. Kegiatan monitoring adalah proses untuk menemukan kekurangan atau kesalahan pada strategi yang telah ditetapkan.
  • Langkah ke-5 adalah pelaksanaan proses pemasaran. Kegiatan ini menggunakan media yang telah dipersiapkan untuk menunjang progran melalui pesan-pesan sehingga akan mudah di ingat oleh masyarakat luas ataupun khususnya bagi konsumen.
Kesimpulannya
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Kozier Barbara (1995).
Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
Peran adalah suatu pola sikap, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang yang berdasarkan posisinya dimasyarakat. posisi ini merupakan identifikasi dari status atau tempat seseorang dalam suatu sistim sosial dan merupakan perwujudan aktualisasi diri.
Peran Pemasaran social dalam kesehatan masyarakat,  adalah bagaimana penggunaan pemasaran untuk merancang dan melaksanakan program untuk mempromosikan perubahan perilaku sosial bermanfaat,
Determinan pemasaran social kesehatan masyarakat telah tumbuh dalam popularitas dan penggunaan dalam komunitas kesehatan masyarakat. Meskipun pertumbuhan ini, banyak profesional kesehatan masyarakat memiliki pemahaman yang tidak lengkap dilapangan.
Untuk itu memajukan pengetahuan saat ini, adalah merupakan prioritas dalam membahas dasar-dasar konseptual pemasaran sosial. Untuk menggambarkan aplikasi pemasaran social dalam kesehatan masyarakat dan mendiskusikan tantangan yang menghambat penggunaan yang efektif dan efesien dalam mengimplentasikan pemasaran social.
Pemasaran yang sukses itu tidak hanya bergantung pada efektifitas kebijakan produk, distribusi, kebijaksanaan iklan, penjualan perorangan, dan kebijakan harga saja. Ia membutuhkan semua factor yang dapat dikendalikan (controllable variables) yang ini di integrasikan sedemikian rupa, sehingga hasil keseluruhannnya lebih besar dari penjumlahan masing-masing bagian itu, yang ini hanya dimungkinkan oleh :
  • Perencanaan pemasaran yang dapat dicapai synergistic; dan
  • Pelaksanaan yang efektif dari rencana pemasaran melalui organisasi pemasaran yang vital dan giat. We then describe several case studies to illustrate social marketing’s application in public health and discuss challenges that inhibit the effective and efficient use of social marketing in public health.
Tujuannya praktis untuk meningkatkan pengetahuan profesional kesehatan masyarakat elemen kunci dari pemasaran sosial dan bagaimana pemasaran sosial dapat digunakan untuk merencanakan intervensi kesehatan masyarakat.
Sumber Referensi :
 -          Prof.Stewart H. Rewoldt. (1), Prof. James D. Scott (2), Prof. Martin R. Warshaw (3) – Perencanaan dan strategi Pemasaran – Diterjemahkan oleh Drs. A. Hasyim ali : Penerbit RINEKA CIPTA Jakarta 1991 (Perpustakaan Haluoleo Kendari);
 -          Hermawan Kartajaya, et.al. Marketing in Venus– Penerbit – PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Cetakan: II, September 2003;
 -          www.pustakasekolah.com/pengertian Peran (Kozier Barbara (1995);
-          http://www.ibl.or.id/en/ibl/html/Social Marketing;